Ada
banyak mobil kuno di Jawa Timur. Di antaranya terdapat tiga mobil kuno
yang legendaris berkaitan dengan sosok seseorang yang pernah
menggunakannya di masa lampau.
Mobil
itu ada yang keadaannya terawat dengan baik dan ada juga yang mulai
tampak berkarat pada beberapa bagiannya yang seolah berpacu dengan
faktor usianya.
Mobil
itu adalah merupakan jejak peninggalan dari Bung Karno, Dinasti
Sampoerna dan Bung Tomo yang menjadi koleksi museum. Selaksa rasa kagum
dan juga miris terasa saat menyimak mobil-mobil kuno itu.
1. Mobil Opel Milik Bung Karno.
Mobil kuno yang berada di garasi itu berwarna hitam Bagi yang belum
mengetahui tentang sosok mobil itu, mungkin akan menganggapnya sebagai
mobil yang biasa dan tak ada yang istimewa. Apalagi dengan nomer
kendaraannya yang tertulis AG 390 N - 01 99 yang seperti mobil milik
warga biasa pada umumnya.
Tetapi siapa sangka kalau mobil itu sangat bersejarah karena pada jaman dulu sering digunakan oleh Bung Karno, Sang Proklamator Kemerdekaan Negara Indonesia.
Mobil itu merupakan salah satu koleksi yang bisa dijumpai di Ndalem
Gebang yang berada di Kota Blitar - Jawa Timur. Di bagian depan mobil
tersemat hiasan berupa bendera merah putih.
Artikel tentang Ndalem Gebang itu bisa Anda baca dengan Langsung KLIK Link berikut ini :
Tumpukan Batu Bata tampak mengganjal di bagian bawah mobil itu dan ada juga batu bata yang mengganjal di roda belakangnya.
Artikel tentang Ndalem Gebang itu bisa Anda baca dengan Langsung KLIK Link berikut ini :
Tumpukan Batu Bata tampak mengganjal di bagian bawah mobil itu dan ada juga batu bata yang mengganjal di roda belakangnya.
Dulunya mobil itu sering digunakan oleh Bung Karno jika berkunjung ke
kota Blitar.Mobil itu ditempatkan di garasi yang berada di samping kanan
bagian belakang rumah yang juga berbentuk kuno. Pada dinding belakang
garasi itu terpajang Lambang negara Indonesia yaitu Garuda Pancasila.
Mobil itu adalah Mercedes Benz type 190 produksi tahun 1960 yang
merupakan mobil mewah pada masanya. Lambang Mercy terdapat pada bagian
velg ban, bagian belakang mobil dan bagian semacam antena di samping
kiri mobil.
Sayangnya, keadaan mobil kuno itu tampak tidak terawat dengan baik.
Banyak bagian dari mobil ini yang berkarat. Begitu juga dengan lapisan
cat pada bodi mobil juga banyak yang sudah terkelupas. Bahkan ada juga
bagian yang sudah keropos.Debu yang cukup tebal juga tampak melapisi
mobil itu.
Tak banyak aksesoiries yang terdapat mobil ini.Melihat dari kejauhan dan sepintas, bentuk mobil ini mirip dengan Mobil Kuno milik Bung Tomo yang ada di Monumen Tugu Pahlawan.
Sepintas tak ada yang tampak istimewa pada rumah pribadi
kediaman Dinasti Sampoerna yang berada di sisi barat House Of Sampoerna di Surabaya. Selain
bentuk bangunannya yang tampak kuno dengan arstitektur yang indah, rumah itu juga tertutup untuk umum.
Namun ketika melihat ada sesuatu benda yang berada pada
garasi rumah itu, anggapan saya seketika berubah. Karena ternyata di garasi itu
terpajang sebuah mobil kuno yang berwarna merah marun. Tak tanggung-tanggung, karena mobil kuno itu
bermerk Rolls Royce Silver Shadow
produksi tahun 1972.
Dari lambang Rolls Royce dengan ikon yang berbentuk seperti
malaikat dan berwarna seperti emas itu tentu bisa dibayangkan bagaimana pesona
kemewahan mobil itu pada masanya.
Mobil yang tampak mengkilap dan terawat dengan baik itu bermesin 6.750 cc dengan 8 silinder dan
berchassis panjang buatan Inggris. Merupakan barang pribadi milik Putera Sampoerna, generasi kedua dari Dinasti
Sampoerna.
Mobil ini di gunakan oleh Putera Sampoerna di Singapura antara tahun 1972 – 1994.
Merupakan salah satu dari Limited Edition dari hanya 2.776 Rolls Royce berchassis panjang yang dibuat
selama kurun tahun 1965-1977
di industri raksasa mobil Rolls Royce di Inggris.
3. Mobil Opel Kuno Milik Bung Tomo
Selain mobil kuno
Rolls Royce milik Dinasti Sampoerna yang berada di House Of Sampoerna - Surabaya, di kota
ini juga terdapat mobil kuno lainnya yang sangat legendaris. Mobil itu adalah
mobil jenis Opel Kapitan milik Bung Tomo, seorang pejuang dan Pahlawan
Nasional dari Kota Surabaya.
Mobil itu berwarna hitam dan menjadi koleksi Museum Tugu
Pahlawan. Menjadi benda koleksi yang
ditempatkan di halaman terbuka pada sisi
barat kawasan Monumen Tugu Pahlawan.
Jaraknya sekitar 30 meter di depan Museum Tugu Pahlawan.
Mobil Opel itu produksi Jerman patahun 1956 yang bermesin 2,5 liter enam silinder. Tenaga yang
dihasilkan 75 PS. Mobil tiga transmisi ini bisa mencapai kecepatan 140
km per jam. Dalam perjalanan 100 km, mobil ini akan menghabiskan bahan
bakar 13 liter.
Sebelum menempati kawasan wisata ini, obil tersebut dititipkan pada Mas’ud , seorang warga Jalan Gatot Subroto,
Malang. Di tempat ini mobil dibiarkan begitu saja di dalam garasi selama
bertahun-tahun.
Pada saat itu kondisi mobil berplat nomor N 1708 A dengan Nomor mesin K25L55-23585K ini sangat memprihatinkan. Karat
banyak mewarnai bagian mobil an Keempat rodanya juga sudah rusak.
Cat
mobil yang sebelumnya berwarna biru kehitaman itu juga banyak yang mengelupas
termakan zaman.
Begitu juga beberapa aksesoris penghias dan penanda mobil juga tidak lengkap karena banyak yang hilang.
Akhirnya putra Bung Tomo, Bambang Sulistomo,
pada bulan Oktober 2010 menghibahkan mobil itu untuk koleksi monumen 10 November.
Mobil itu mungkin tampak sederhana dan biasa saja. Namun
pada masa itu , mobil itu mungkin termasuk dalam deretan mobil yang cukup
berkelas walau tak banyak aksesoris yang terdapat pada mobil itu.
sumber : http://jelajah-nesia.blogspot.com/2013/02/tiga-mobil-kuno-yang-legendaris-di-jawa.html
sumber : http://jelajah-nesia.blogspot.com/2013/02/tiga-mobil-kuno-yang-legendaris-di-jawa.html
0 komentar:
Posting Komentar